Pendidikan dan Kesejahteraan
Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa lewat proses
pendidikan dan pembudayaan bukan saja penting sebagai cara memanusiakan
manusia, tetapi juga memiliki nilai pragmatik dalam mengembangkan kesejahteraan
rakyat. “Kemajuan sebuah bangsa terletak pada pendidikan dan para generasi
bangsa itu sendiri,” kata Ki Hadjar Dewantara suatu kali. Baginya, pendidikan
merupakan wahana untuk membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju,
bermartabat, sejahtera, dan merdeka lahir-batin. Untuk itu, ia punya semboyan
yang indah, “Belajar seumur hidup, belajar dari kehidupan.” Setiap masyarakat
di seluruh dunia ini senantiasa menghendaki kesejahteraan. Pendidikan dianggap
sebagai sarana pencapaian kesejahteraan masyarakat. Bangsa ini membutuhkan mutu
pendidikan yang berkualitas dan terjamin demi mewujudkan kesejahteraan.
Meskipun kegiatan pendidikan telah berlangsung di Indonesia selama 56 tahun,
namun belum berhasil menyediakan SDM berkualitas. Selama 32 tahun pemerintahan
Orde Baru, sektor pembangunan pendidikan tidak pernah ditempatkan menjadi
prioritas pembangunan. Akibatnya mutu pendidikan Indonesia jauh tertinggal
dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Philipina, Singapura, dan
Thailand. Bangsa Indonesia dilanda krisis moneter lalu berlanjut sebagai krisis
multi dimensi sejak 1997 yang lalu dan hingga sekarang masih terpuruk akibat
masa lalu yang mengabaikan pembangunan pendidikan.
Adapun dampak dari mengabaikannya pembangunan
pendidikan di negeri ini mengakibatkan sebagian masyarakat indonesia berada dibawah
garis kemiskinan. Banyak anak putus sekolah, banyak orang pengannguran. Indikator
sosialnya adalah meningkatnya anak jalanan dan keluarga jalanan di kota-kota
besar. Pada Pendidikan Tinggi, banyak mahasiswa yang diharapkan menjadi calon
intelektualmuda, terpaksa cuti kuliah karena keterbatasan ekonomi keluarga.Bagi
siswa SLTP dan SLTA yang putus sekolah, masalahnya akan lebih rumit, karena
pada usia ini, emosi mereka belum stabil, tidak toleran terhadap orang lain,
agresif secara fisik, rendah kesadaran akan kesalahan diri, dan menunjukkan
perilaku yang egoistik.
Konsep "pendidikan untuk semua"
mempunyai makna bahwa semua warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan
yang baik, juga mempunyai kewajiban untuk membangun pendidikan nasional yang
bermutu. Dalam hal ini pemerintah harus tanggap dan tegas dalam menghadapi
masalah ini, pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama demi terciptanya
tujuan bangsa ini.
sumber
http://ikha-luphsosant.blogspot.com/2011/03/hubungan-pendidikan-dengan.html
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/14/03/18/n2mpo8-pendidikan-untuk-kesejahteraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar