MOTIVASI

"ngk oleh sambat" hidup jalani apa adanya terus berusaha, kerja keras dan pantang putus asa.

Cari Blog Ini

Minggu, 05 April 2015

Pendidikan dan Kesejahtaraan


 

Pendidikan dan Kesejahteraan

Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa lewat proses pendidikan dan pembudayaan bukan saja penting sebagai cara memanusiakan manusia, tetapi juga memiliki nilai pragmatik dalam mengembangkan kesejahteraan rakyat. “Kemajuan sebuah bangsa terletak pada pendidikan dan para generasi bangsa itu sendiri,” kata Ki Hadjar Dewantara suatu kali. Baginya, pendidikan merupakan wahana untuk membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju, bermartabat, sejahtera, dan merdeka lahir-batin. Untuk itu, ia punya semboyan yang indah, “Belajar seumur hidup, belajar dari kehidupan.” Setiap masyarakat di seluruh dunia ini senantiasa menghendaki kesejahteraan. Pendidikan dianggap sebagai sarana pencapaian kesejahteraan masyarakat. Bangsa ini membutuhkan mutu pendidikan yang berkualitas dan terjamin demi mewujudkan kesejahteraan. Meskipun kegiatan pendidikan telah berlangsung di Indonesia selama 56 tahun, namun belum berhasil menyediakan SDM berkualitas. Selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru, sektor pembangunan pendidikan tidak pernah ditempatkan menjadi prioritas pembangunan. Akibatnya mutu pendidikan Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Philipina, Singapura, dan Thailand. Bangsa Indonesia dilanda krisis moneter lalu berlanjut sebagai krisis multi dimensi sejak 1997 yang lalu dan hingga sekarang masih terpuruk akibat masa lalu yang mengabaikan pembangunan pendidikan. 

Adapun dampak dari mengabaikannya pembangunan pendidikan di negeri ini mengakibatkan sebagian masyarakat indonesia berada dibawah garis kemiskinan. Banyak anak putus sekolah, banyak orang pengannguran. Indikator sosialnya adalah meningkatnya anak jalanan dan keluarga jalanan di kota-kota besar. Pada Pendidikan Tinggi, banyak mahasiswa yang diharapkan menjadi calon intelektualmuda, terpaksa cuti kuliah karena keterbatasan ekonomi keluarga.Bagi siswa SLTP dan SLTA yang putus sekolah, masalahnya akan lebih rumit, karena pada usia ini, emosi mereka belum stabil, tidak toleran terhadap orang lain, agresif secara fisik, rendah kesadaran akan kesalahan diri, dan menunjukkan perilaku yang egoistik.

Konsep "pendidikan untuk semua" mempunyai makna bahwa semua warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang baik, juga mempunyai kewajiban untuk membangun pendidikan nasional yang bermutu. Dalam hal ini pemerintah harus tanggap dan tegas dalam menghadapi masalah ini, pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama demi terciptanya tujuan bangsa ini.


sumber
http://ikha-luphsosant.blogspot.com/2011/03/hubungan-pendidikan-dengan.html
http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/14/03/18/n2mpo8-pendidikan-untuk-kesejahteraan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar